Ketika Agama menjadi persoalan

Indonesia atau negara lain. Sangat sensitif bila membicarakan agama. Baik itu mulai dari agama ini dan itu hingga golongan ini dan itu. Kehidupan ini sangat juga tergantung pada agama. Seseorang tidak akan jauh dari agama. Seburuk-buruknya manusia terhadap agamanya, sekali agamanya dicela, dendamnya seumur hidup. Namun kawan disini saya tidaklah ingin membuat konfrontasi tentang agama. Bagi saya, agama itu urusan kita dengan tuhan, sedangkan urusan dengan manusia adalah toleransi yang perlu disatukan.

Mengapa kita tercipta berbeda-beda, kenapa dalam hal apapun sekarang selalu membawa agama, kenapa semua jawaban berdasarkan agama. Agama memang perlu dipelajari namun agama bukanlah logika. Agama bukanlah sebuah sistem yang dapat dipikirkan oleh manusia dengan kenyataan-kenyataan yang ada. Karena apa?! Karena tidak ada yang bisa memperlihatkan Tuhan dihadapan manusia. Maaf bila tulisan berikut ini menggoreskan hati pembaca, bila semakin perih dengan membaca tulisan ini dan merasakan adanya profokasi yang ada di tulisan ini mohon berhenti membaca tulisan ini, sekarang!

Tuhan, siapakah Dia, yang saya tahu Dia yang ada di langit. Namun dimana 'langit' itu, sulit dikatakan karena menggapai sebuah langit pun akan sulit. Perumpamaan yang sederhana, adakah yang mengetahui dibalik sebuah layar monitor anda? Apa yang sedang bekerja? Mengapa dapat mengeluarkan warna? Apakah energi yang dipakai? 'Binatang' macam apa yang berusaha menciptakan separasi warna di balik layar kaca ini? Begitu pula tuhan, apa yang ada di balik dunia ini? Siapakah yang memainkan nasib di dunia ini? Siapa yang menciptakan warna kulit, rambut, mata, dan sifat serta tingkah laku didunia ini?

Sebuah nama-nama yang 'katanya' Tuhan sudah ditulis di berbagai buku dan kitab suci. Namun siapakah Tuhan itu? Banyak penghargaan diberikan kepada manusia yang menciptakan berbagai kompleksitas di muka bumi. Perkembangan teknologi menjadi sebuah perhatian baru. Keajaiban menjadi sebuah dinamika, namun adakah yang tahu bagaimana Tuhan mendapat penghargaan?

Banyak cara menghargai Tuhan. walaupun agama berbeda, kulit berbeda, rambut berbeda, segalanya berbeda, ya memang karena semua makhluk di muka bumi ini tidak ada yang sama. Namun perbedaan itu yang membuat kita bersama. Hal ini lah yang membuat kita sedikit melenceng dari persamaan. Banyaknya perbedaan yang menyatukan persamaan ternyata membuat kita terbagi bagai blok-blok di perumahan. Dengan tingginya pagar yang mengacukan pada egosektorial. Begitu pula persamaan yang telah terjadi saat ini. Begitu banyak sebuah kelompok bersatu karena persamaan yang nyata. Mereka tidak melihat adanya persamaan yang paling penting, yaitu SAMA SEBAGAI MANUSIA. Agama pun begitu, memecahkan setiap kepribadian seseorang, bukan berarti agama harus disamaratakan. Tidak! agama itu perlu lah ditoleransi. cukup dengan: urusan kepada tuhan cukup diri kita, dan urusan kepada sesama manusia jangan membawa paradigma agama.

Tak akan habisnya bila terus membicarakan agama. Namun bagi saya semua agama mengajarkan satu: Kehidupan. Saya mencoba mengerti akan berbagai pemahaman namun ternyata mereka tidak lebih dari sebuah propaganda. Maka cobalah disini kita memaknai sebuah Agama, karena semua agama terbentuk karena beragamnya Tuhan yang ada. Sangat sulit menemukan sejarah yang sudah dilalap waktu. Sekarang lihatlah ke depan! see the future!

Saya mengajak kepada seluruh manusia, berbagai agama, berbagai Tuhan, berbagai warna, Cobalah bersatu dengan senyuman. Saling membahagiakan orang lain karena tuhan ingin kita berjuang bersama, bukankah lebih damai hidup dengan kebersamaan daripada persaingan? Semua itu ada hikmahnya. Sekarang walaupun kita berbeda-beda, walaupun bencana atau adanya sebuah provokatif yang membawa nama agama, Berfikir! Bahwa semua itu hanyalah tindakan individu yang bukan mewakili suatu populasi, maka senyumlah kawan. Bayangkan dan lihatlah hari depan semua orang akan bersama tersenyum menatap dunia yang cerah dan meriah dengan berbagai bentuk manusia diberbagai belahan bumi.


Salam Senyum,
Freddy Yakob

Postingan Populer