Miracle Senyuman
Senangkah perasaan kita saat ini? Gembirakah perasaan kita saat ini? atau malah muram perasaan kita di hari ini? Yang tahu itu hanyalah diri kita. Bagaimana buah kehidupan yang tadinya terasa membosankan menjadi lebih menantang. Hanya diri kita juga yang mengetahuinya. Satu hal yang kita tidak tahu namun orang tahu, yakni: Senyum mu.
Senyum itu bagaikan sebuah jembatan komunikasi antar manusia. Tak mungkin orang akan berkomunikasi dengan baik dengan menunjukan sikap sinisnya. Inilah hebatnya senyum, tanpa harus mengenal, tanpa harus bersaudara, tanpa harus mengeluarkan jabatan, ataupun uang, senyum kita diterima orang. Bahkan yang lebih mengagetkan lagi kalau senyum kita juga dibalas dengan senyuman yang lebih mempesona.
Namun satu hal peraturan penting: jangan berlebihan. Bisa dibayangkan betapa menggelikannya apabila berlebihan, nanti bisa disangka orang gila. Memang yang berlebihan itu tidaklah baik. Semua aliran Tuhan pun juga mengajarkan agar kita tidak hiperbola (berlebihan). Logikanya: dari hal yang sederhana saja seperti minum kalau berlebihan yang terjadi kembung, makan berlebihan yang terjadi kemalakaran (sakit perut karena kekenyangan), dan masih banyak contoh lainnya. Begitu pula dengan senyum, yang pas-pas sajalah, jangan berlebihan.
Bercermin dari judul artikel ini, penulis ingin sekali memberitakan kabar gembira bahwa teori tua komunikasi ternyata masih berfungsi pada senyum ini, yaitu: S-R atau stimulus respon. Maksudnya komunikasi terjadi begitu saja tanpa ada pikir panjang. Seperti hal di atas senyum itu sangatlah luar biasa, bisa dilihat kita senyum kesiapa saja pasti akan dibalas dengan yang sama. penulis mempraktrikkanya saat car free day di Jakarta setiap minggunya. semua orang sangat asing dimata penulis, namun setiap penulis melihat wajah dan tersenyum pada salah satu orang dibalas dengan senyuman pula. Hebatnya, tidak ada satupun yang tidak membalas dengan senyuman.
Sungguh ajaib bukan. Kalau pembaca tidak percaya silahkan praktekan sendiri, satu orang asing saja, tersenyum, dan temukan the awesome of smile..
Senyum itu bagaikan sebuah jembatan komunikasi antar manusia. Tak mungkin orang akan berkomunikasi dengan baik dengan menunjukan sikap sinisnya. Inilah hebatnya senyum, tanpa harus mengenal, tanpa harus bersaudara, tanpa harus mengeluarkan jabatan, ataupun uang, senyum kita diterima orang. Bahkan yang lebih mengagetkan lagi kalau senyum kita juga dibalas dengan senyuman yang lebih mempesona.
Namun satu hal peraturan penting: jangan berlebihan. Bisa dibayangkan betapa menggelikannya apabila berlebihan, nanti bisa disangka orang gila. Memang yang berlebihan itu tidaklah baik. Semua aliran Tuhan pun juga mengajarkan agar kita tidak hiperbola (berlebihan). Logikanya: dari hal yang sederhana saja seperti minum kalau berlebihan yang terjadi kembung, makan berlebihan yang terjadi kemalakaran (sakit perut karena kekenyangan), dan masih banyak contoh lainnya. Begitu pula dengan senyum, yang pas-pas sajalah, jangan berlebihan.
Bercermin dari judul artikel ini, penulis ingin sekali memberitakan kabar gembira bahwa teori tua komunikasi ternyata masih berfungsi pada senyum ini, yaitu: S-R atau stimulus respon. Maksudnya komunikasi terjadi begitu saja tanpa ada pikir panjang. Seperti hal di atas senyum itu sangatlah luar biasa, bisa dilihat kita senyum kesiapa saja pasti akan dibalas dengan yang sama. penulis mempraktrikkanya saat car free day di Jakarta setiap minggunya. semua orang sangat asing dimata penulis, namun setiap penulis melihat wajah dan tersenyum pada salah satu orang dibalas dengan senyuman pula. Hebatnya, tidak ada satupun yang tidak membalas dengan senyuman.
Sungguh ajaib bukan. Kalau pembaca tidak percaya silahkan praktekan sendiri, satu orang asing saja, tersenyum, dan temukan the awesome of smile..
Salam Senyum,
Freddy Yakob
Freddy Yakob
