A. Fuadi: "Man Jadda Wajada"

Hai sahabat pembaca yang saya sayangi, entah mengapa rindu juga saya menulis sebuah kisah atau kata-kata yang sudah saya padukan ini menjadi (mudah-mudahan) inspirasi bagi kita semua.

Kadang hidup itu sangatlah sulit, namun kadang hidup sangatlah terlampau mudah. Ini semua tergantung bagaimana seorang melihat dari sudut pandang keinginannya. Setelah menuntaskan novel Negeri 5 Menara yang dipinjam dari sahabat dekat saya, saya mendapatkan inspirasi penuh, terutama mengenai: "Man Jadda Wajada", siapa yang bersungguh-sungguh, dialah yang berhasil.

Semangat lantunan "Man Jadda Wajada" ini terus berulah disetiap lembar tulisan yang dibuat oleh Ahmad Fuadi ini. Melalui tulisan ini saya sampaikan beribu kegembiraan yang saya rasakan akibat efek positif dari tulisan antum.

Berbicara mengenai "Man Jadda Wajada", ternyata begitu menginspiratif. Ditambah sebuah kalimat santun dari bukunya P. Marpaung dalam bukunya "Half Full - Half Empty" yang menuliskan: "Garam tidak akan menjadi garam bila tidak mengasinkan yang hambar..." mungkin inilah yang menjadi semangat kita untuk terus berikhtiar, bertawakal, dan ikhlas kepada Ilahi.

Sedikit saya mencoba menginspirasi pembaca dengan semangat "Man Jadda Wajada."
Seakan-akan kita hidup di dunia ini bukanlah karena Tuhan semata namun juga faktor lainnya. Namun apakah ada yang mengira bahwa ternyata dunia hanyalah permainan dan tempat singgah sementara. Hidup ini hanyalah sekali jadi janganlah menyiakannya.

Bekerja keras itu sifat seorang yang ingin merubah nasib, seperti perihal yang sering dikatakan, Tuhan tidak akan mengubah suatu kaum sehingga kaum tersebut mengubah nasibnya sendiri. Jadi hidup ini bukanlah kepasrahan! bukanlah nasib dari "sono"nya! Kehidupan ini adalah jalan yang kita pilih. Bukan orang lain yang menentukan walaupun hingga akhirnya Tuhan yang akan memberikan jalan terbaik bagi kita. Namun tidak ada alasan untuk tetap pasrah.

Banyak orang mengartikan sebuah keberhasilan adalah nasib seseorang yang diberikan Tuhan, itu salah! Mengapa? karena artian berhasil atau sukses bukanlah dengan nominal uang atau jabatan, namun bagaimana seorang itu puas terhadap apa yang diterimanya dan pengukurnya hanya satu yaitu bagaimana bahagianya seseorang menggapai mimpinya. Jadi yang tahu dia sukses atau tidak hanyalah diri kita sendiri.

Seperti orang yang takut akan ketinggian, akan merasa sukses bila menaklukan ketinggian tersebut. Orang yang takut akan kemiskinan, akan merasa sukses bila terlepas dari jerat kemiskinan, dan banyak orang lain yang takut akan sesuatu, akan merasa sukses dengan mengalahkan rasa takutnya tersebut. Dengan kata yang lebih sederhana, SUKSES itu adalah bagaimana kita mengalahkan diri kita sendiri.

Caranya gimana? yang tadi saya ucap berkali-kali: "Man Jadda Wajada", berusahalah dengan sungguh-sungguh, dialah yang akan menerima hasil baiknya. Ingatkan pesan orangtua kita dahulu, siapa yang menanam dia yang menuai hasilnya.

Untuk itu kali ini bangkitkan semangat kalian dengan sungguh-sungguh, lakukan dengan hati. Semua itu pasti ada jalannya. Hidup manusia bukanlah mesin tapi hati. Meminjam hikmah dari Film 3 Idiot: kerjakanlah apa yang kamu cintai, aku cinta teknik mesin karena aku telah jatuh hati dengan teknik mesin, begitu pula yang lain.

Tetep Jaga Senyummu yah kawan pembaca :)

Salam Senyum,Freddy Yakob

Postingan Populer