Pilihannya Tidak Memilih
Salam kawan pembaca, pada
kesempatan yang baik paska Idul Fitri ini, terawal saya memohon maaf jika ada
kesalahan, baik yang sengaja ataupun tidak. Semoga jalan hidup kita semakin
berkah dan nyaman.
Untuk artikel yang
satu ini saya telah mendapat inspirasi menarik mengenai sebuah pilihan. Semakin
besar usia kita, semkain banyak pengalaman kita, semakin tumbuh mandiri hidup
kita, maka pola pikir untuk memilih kian banyak. Hidup yang awalnya disetir,
kini harus berkemudi sendiri. Oleh karena itu kini hidup dewasa adalah hidup
tentang pilihan.
Memilih pada dasarnya
sangatlah mudah, cukup cari yang menguntungkan buat kita, lalu lepas yang
merugikan. Namun ternyata di era dewasa ini, pilihan menjadi lebih kompleks,
lebih rumit, dan lebih sulit. Setiap piliahn kini pun berimbang, ada baiknya,
ada buruknya. Itlah mengapa piilhan menjadi lebih sulit. Pilihan memang
mencekam kita.
Sebuah pilihan tentu
ada untung ada ruginya, sebagaimana kehidupan yang pasti berimbang. Maka
langkah pertama sebelum memilih ada menganalisisnya dengan baik. Catat setiap
keuntungan dan kerugian yang diembankan dalam hidup kita. Itulah mengapa
pilihan menjadi sebuah dilematis yang cukup tinggi.
Namun sadarkah kita,
ternyata disaat kita dihadapi dalam sebuah pilihan, kita harus memilih salah
satu pilihan tersebut. Padahal, tidak memilih pun merupakan salah satu pilihan
yang baik. Sebut saja ingin membeli barang dengan harga Rp1000,- namun dipasar
ternyata tidak ada harga yang diprediksikan sebelumnya. Sebut saja harnya
antara Rp1500,- dan Rp2000,-. Dalam kondisi seperti ini biasanya kita dilematis
utnuk membeli yang mendekati harga awal. Padahal kan tidak memilih bisa saja
dilakukan dengan bersabar menunggu harga yang tepat.
Contoh itu hanya
sederhana, tapi sangat memberikan kesadaran penuh untuk kita. Kini kita tidak
perlu meributkan sebuah pilihan-pilihan yang ada. Pilihan terbaik tentu apa
yang kita inginkan, tidak dipaksakan atau juga dilebihkan. Untuk itu, kesabaran
menjadi sangat penting untuk hidup lebih baik. Mari bersama merasakan sebuah
rasa yang nikmat dan sabar.
Salam Senyum,
Freddy Yakob