Indahnya yang Tak Terlihat

Kisah berikut ini akan mengajarkan kita bagaimana ternyata bersyukur mampu membuat kita lebih hidup dari detik yang terlewat tadi.

Emperan toko disalah satu sudut kota, berlandaskan bata blok yang rontok karena hujan membuat alasnya tak rata dan bisa jadi membuat pantat sakit. Tak jauh dari tempatnya ada tempat sampah yang baunya menggoda para lalat untuk menghampirinya, dinding tempatnya bersandar hanya terpasang papan kecil dengan bertuliskan "Saya Buta, Mohon Bantuan". Ternyata orang yang sedang duduk dengan tongkat dan kacamata hitam lusuhnya tidak dapat melihat, pemandangan yang mungkin sudah lumrah di daerah perkotaan.

Bermodalkan kaleng kecil yang berkarat disebagian sisinya menjadi sebuah wadah rejeki, sungguh malah nasibnya. Setiap orang berlalu lalang memberikan recehan untuk makan si buta. Setiap hari paling tidak mampu mengisinya sekali, meski kadang 3 hari berpuasa. Suatu ketika ada seseorang yang memberikannya uang cukup lebih dan dia membalikkan papan si buta dengan menuliskan tulisan yang lebih besar. Mungkin dia iba dengan si buta.

Tak lama orang itu pun pergi meninggalkan si buta. Hanya dalam waktu sebentar saja, kagetnya si buta, kalau kalengnya berat dengan koin, bahkan ada kertasnya juga. Sungguh sebuah keajaiban pada hari itu. Selang beberapa hari, kembali orang yang sama terlihat, dia melihat si buat kini tak begitu muram, bahkan ada beberapa kerupuk yang dijajakan si buta. Tak lama orang itu ingin membeli kerupuknya, tak lama si buta sadar bahwa aroma parfumnya sama seperti orang yang membesarkan tulisannya.

Si buta penasaran dengan apa yang dituliskan pada papan miliknya. Orang itu menjawab dengan sederhana, "Hari ini sangat INDAH, tapi sayang tak bsia melihatnya".
-oo-

Kedua kalimat di papan mungkin secara artian sama, ya sama-sama memberitahu kalau dirinya buta, tapi kalau ditelisik lebih dalam, ternyata kalimat kedua memiliki lebih dari itu. Disana tersimpan rasa iri si buta bahwa betapa bahagianya orang-orang yang tidak buta, dia bisa melihat indahnya dunia.

Sering kita tidak sadari bahwa ternyata rasa bersyukur itu tidak kita hayati dengan dalam, rasa bersyukur tidak kita sadarai bila getarannya halus, rasa bersyukur itu tidak pernah kita rasakan seperti air putih. Bayangkan saya dengan keadaan yang biasa, mungkin air putih hanyalah cairan yang hambar dan tak terasa, tapi disaat kita keringatan atau kecapaian, sungguh nikmat air putih itu.

Bersyukur bahwa ternyata kita masih bisa merasakan banyak hal, dimana ternyata rejeki itu ada dimana-mana. Ohya saya ada satu video dari negara tetangga yang menyentuh tentang kekayaan. "Being rich is not about how much we have, but how much we give."  lets enjoy the short touching movie :')


Selalu Senyum,
Freddy Yakob

Postingan Populer